Gangguan tidur Sleep Apnea adalah gangguan tidur yang kerap terjadi. Secara harfiah, kata “apnea” berarti berhenti bernapas. Jadi, Sleep Apnea
bisa diartikan sebagai keadaan jeda bernapas saat tidur. Apnea terpicu
ketika saluran napas tertutup dan tidak ada udara yang mencapai
paru-paru.
Perode Apnea adalah ketika di tengah-tengah tidur, Anda mulai mendengkur
keras yang menandakan ada jalan napas yang terhambat sebagian. Fase
selanjutnya adalah saat di mana saluran udara tertutup sepenuhnya dan
udara tidak bisa mencapai paru-paru. Tertutupnya saluran udara ini bisa
berlangsung selama 10 detik sampai hitungan menit. Otak Anda segera
menyadari ketika napas tidak mencapai paru-paru dan seketika
“membangunkan” Anda. Saat itu juga Anda terbangun dan mulai bernapas
normal dan kembali tidur. Bagi penderita Sleep Apnea, siklus tersebut bisa terjadi sampai belasan kali selama masa tidur.
Ada 2 gejala yang terjadi bersamaan bagi penderita Sleep Apnea.
Pertama adalah suara dengkuran yang keras. Kedua adalah rasa letih dan
mengantuk yang tidak kunjung berhenti di siang hari. Dengkuran terjadi
karena tersumbatnya sebagian jalan napas yang mengakibatkan getaran.
Sedangkan rasa letih dan mengantuk di siang hari adalah karena kualitas
tidur yang sangat buruk. Kenapa buruk? Karena penderita Sleep Apnea jarang masuk ke fase deep-sleep. Siklus tidur mereka selalu diinterupsi oleh jeda bernapas. Ini berdampak pada kualitas hidup di siang hari. Penderita Sleep Apnea selalu
dalam keadaan fisik yang lelah tanpa tahu penyebabnya, susah
konsentrasi, mengantuk walaupun tidur selama 8 jam, dan bahkan sampai
terganggunya daya ingat. Di samping itu, Sleep Apnea dapat
mengganggu kesehatan secara serius, contohnya penyakit kardiovaskuler.
Yang juga sering ditemui, karena tidak mendapatkan tidur yang
berkualitas, penderita akan membutuhkan karbohidrat ekstra yang
berdampak pada makan berlebih dan berujung pada obesitas.
Segera kunjungi dokter Anda bila Anda merasa mengalami gejala-gejala Sleep Apnea. Penderita Sleep Apnea ringan
dapat melakukan perubahan perilaku yang akan menambah kualitas tidur
yang lebih baik. Contohnya dengan tidur menyamping atau dengan teknik
relaksasi sesaat sebelum tidur. Di banyak kasus, Sleep Apnea
tejadi pada orang-orang yang gemuk. Berolahraga dan mengurangi berat
badan dapat juga menjadi cara untuk mengurangi resiko secara signifikan.
Sumber: APNEA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar