Jumat, 19 April 2013

Asal Usul Kantong Kecil yang Menyelip pada Celana Jeans :D

Asal Usul Kantong Kecil yang Menyelip pada
Celana Jeans

 Jeans pertama kali
dibuat di Genoa, Italia tahun 1560-an.
Jeans biasa dipakai oleh angkatan laut.
Celana yang biasa disebut orang Perancis
dengan “bleu de GĂ©nes“, yang berarti biru
Genoa ini, meski pertama kali diproduksi
dan dipakai di Eropa, tetapi sebagai
fashion, jeans dipopulerkan di AS oleh Levi
Strauss, pria yang mencoba mencari nasib
baik ke San Francisco sebagai pedagang
pakaian. Ketika itu, AS sedang dilanda
demam emas.
Akan tetapi, sampai di California semua
barangnya habis terjual, kecuali sebuah
tenda yang terbuat dari kain kanvas. Kain
ini dipotongnya dan dibuatnya menjadi
beberapa celana dan dijual kepada para
pekerja tambang emas. Ternyata mereka
menyukainya karena tahan lama dan tak
mudah koyak. Kemudian Strauss
menyempurnakan jeansnya dengan
memesan bahan dari Genoa yang disebut
“Genes”, yang oleh Strauss diubah
menjadi “Blue Jeans“.
Akhirnya karena para penambang sangat
menyukai jeans buatannya ini, mereka
menobatkan celana ini sebagai celana
resmi mereka. Para penambang emas itu
menyebut celana Strauss dengan sebutan
“those pants of Levi`s” atau “Celana Si
Levi”. Sebutan inilah yang mengawali
merek dagang pertama celana jeans
pertama di dunia.
Naluri bisnis Strauss yang tajam
membuatnya mengajak pengusaha sukses
Jakob Davis untuk bekerja sama, dan pada
tahun 1880 kerja sama itu melahirkan
pabrik celana jeans pertama. Dan produk
desain mereka yang pertama adalah
“Levi’s 501“.

Alasannya:
Produk desain pertama memang
dikhususkan bagi para penambang emas.
Celana ini memiliki 5 saku, 2 di belakang
dan 2 di depan, dan 1 saku kecil dalam
saku depan sebelah kanan.
Karena diperuntukkan bagi para
penambang, saku ini tentu bukan untuk
bergaya-ria. Tetapi saku imut-imut ini
dirancang untuk menyimpan butiran-
butiran emas yang berukuran kecil. Meski
kini jeans diproduksi dalam berbagai
merek dan bukan hanya untuk para
penambang, tetapi saku imut-imut itu
masih tetap ada. Tentu saja sekarang
fungsinya sekarang tidak lagi digunakan
sebagai tempat menyimpan butiran emas.

sumber : BeritaUnik.net


#Sumber:Info Dunia

Gaya Berantem Anak SD


Waktu kecil pernah atau sering berantem gak? Gak seru banget kalo belum pernah. Karena kalo kamu udah segede sekarang dan baru mulai berantem sama orang, itu udah gak asik aja sih. Karena berantem jaman masih kecil itu lebih gimana ya, polos gitu lah, lucu-lucuan. Biasanya abis berantem, sejam kemudian udah main lagi, terus berantem lagi dan seterusnya. Ini kita bukannya mau bilang kalo kid violence itu gapapa loh ya. Ini kan cuma nostalgia ajah. Nah, jadi waktu bocah, kamu pernah berantem kayak gini gak?

1.Ngatain

Ini yang paling dasar nih. Main ledek-ledekan. Biasanya kata-kata yang digunakan bukan kata-kata kasar atau jorok, dan masih di level kayak misalnya, fisik, kebiasaan dan nama orang tua. Pas udah gede gini masih misteri kenapa main ledek-ledekan nama orang tua itu waktu dulu kocak banget.

Contoh:

‘Wooo dasar lo Ahmad!’

‘Ah daripada elo Bambang!’

2.Ancam-ancaman

Ini juga salah satu gaya berantem anak SD yang paling cemen. Ngancem. Biasanya sih ancaman standarnya adalah bakalan ngaduin ke guru atau orang dewasa lainnya. Kegiatan ini terjadi biasanya kalau si pengancam sudah terdesak hampir kalah di level main ledek-ledekan atau permainan lainnya.

Contoh:

‘Gua bilangin bapak gua lo!’

‘Awas lo ya besok!’

‘Pulang lewat mana lo!’

3.Dorong-dorongan

Nah ini udah makin meningkat nih levelnya. Udah mulai berani ada kontak fisik. Biasanya sih gak langsung nonjok tapi dorong-dorongan dulu sambil apa lo-apa-lo gitu. Kalo udah begini, anak-anak lain udah mulai rame ngerubungin. Seringkali gak ada yang berani nonjok duluan, karena kalau begitu ntar dia yang salah. Jadi adegan dorong-dorongan ini bakalan terjadi cukup lama, sampe kemudian ada yang memisahkan hahaha.

Contoh:

‘Maju lo kalo berani!’

‘Elo sini!’

4.Jambak-jambakan

Yah atau tonjok-tonjokan lah. Kalo anak cowok mungkin lebih susah untuk menjambak karena rambutnya pendek. Biasanya sih nonjok perut dulu, terus baru abis itu ditabrak anaknya, terus guling-gulingan deh. Itu juga kalau dibales. Seringan sih, ditonjok sekali terus anaknya langsung nangis terus langsung di nah-lo-nah-lo in sama anak-anak yang lain yang gak ikut berantem, abis itu ada guru dateng terus digiring ke ruangan kepsek. Haha.


#Sumber: Info Dunia